Pengamatan Satelit dengan Stellarium #5

Satelit merupakan objek ruang angkasa yang selalu mengorbit pada benda atau objek lain yang lebih besar. Secara umum terdapat 2 macam satelit yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam atau sering disebut dengan bulan, merupakan objek ruang angkasa yang padat (sebagian besar tersusun atas batuan) yang mengelilingi planet-planet. Sementara itu satelit buatan adalah benda yang dibuat oleh manusia yang diedarkan ke luar angkasa untuk mengorbit pada suatu jalur tertentu. Berikut ini kita akan mengamati masing-masing satelit menggunakan Stellarium.

Satelit alam
Selain Merkurius dan Venus, seluruh planet di sistem tatasurya kita memiliki satelit alam. Satelit alam tersebut sering disebut sebagai bulan. Beberapa ada yang berukuran kecil, beberapa ada yang berukuran besar bahkan sebesar planet kerdil. Bumi kita juga memiliki sebuah bulan, yang telah kita amati sebelumnya (lihat panduan #2). Selain bulan yang dimiliki bumi, terdapat bulan-bulan lain yang menarik untuk kita amati.
Berikut ini, kita akan mengamati bulan-bulan dari planet lain yang tidak kalah indahnya dari bulan kita.

Bulan dari Mars
Mars memiliki 2 bulan yang mengorbit padanya, yaitu Phobos dan Deimos. Dikarenakan penampakannya yang tidak beraturan, maka sebagian astronom menduga bahwa keduanya merupakan asteroid yang dulunya tetarik pada gravitasi Mars dan mengorbit padanya.
Untuk mengamati bulan dari planet Mars, terlebih dulu kita atur waktu pengamatan, tekan tombol F5 hingga keluar jendela waktu, lalu kita atur waktu pengamatan pada malam hari (sekitar pukul 22.00). Selanjutnya tekan tombol F3 untuk mengeluarkan jendela pencarian, lalu ketik kata kunci “mars“, lalu tekan enter. Setelah kita menyetel fokus pengamatan pada mars kita bisa memperbesar tampilannya dengan melakukan scroll keatas pada tetikus. Ketika diperbesar dan tampilan Mars cukup besar akan nampak 2 satelit yang berada di sekitarnya yaitu Phobos dan Deimos. Klik pada salah satu bulan tersebut untuk mengamati, sambil melakukan scroll ke atas atau menekan tombol slash (/) untuk meperbesar.

stella-satelit1

Bulan dari Jupiter
Sebagai sebuah planet “raksasa”, jupiter miliki setidaknya 63 bulan yang mengorbit padanya. Empat bulan terbesar dari Jupiter telah berhasil diamati sejak teleskop ditemukan. Keempat bulan itu adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto, keempatnya sering disebut dengan bulan-bulan Galilean karena diamati oleh Gallieo pada 1609. Ganymede merupakan bulan terbesar di tatasurya kita, dengan ukuran melebihi planet Merkurius. Ia juga bulan yang memiliki aktivitas vulkanik (gunung api).
Untuk mengamati bulan-bulan Galilean kita bisa menggunakan cara yang telah disebutkan pada pengamatan bulan dari planet Mars. Atau kalau kita hanya ingin mengamati masing-masing dari keempat bulan itu saja, kita bisa langsung mencarinya. Tekan tombol F3 untuk mengeluarkan jendela pencarian. Kita ketikkan nama dari salah satu bulan Galilean, misalnya “ganymede” lalu tekan enter. Selanjutnya kita perbesar tampilannya dengan melakuan scroll ke atas pada tetikus atau tekan tombol slash (/). Lakukan cara yang sama untuk mengamati bulan Galilean yang lain.

stella-satelit2
Hint: terkadang dalam pengamatan tampilan Jupiter atau bulan-bulan pengiringnya tidak nampak karena berada di balik belahan bumi. Untuk itu kita perlu menonaktifkan fitur ground, dengan mengklik ikon Ground pada toolbar atau tekan tombol G.

Bulan dari Saturnus
Planet ini setidaknya memiliki 60 bulan yang mengorbit padanya. Salah satu yang terkenal dan menjadi perhatian para ilmuan adalah Titan. Titan diduga memiliki atmosfer yang tersusun sebagiaan besar oleh nitrogen, bahkan beberapa peneliti berpendapat bahwa terdapat kemungkinan mengenai adanya bentuk kehidupan yang sederhana padanya.
Untuk mengamati Titan, mula-mula tekan tombol F3 untuk mengeluarkan jendela pencarian. Kita ketikkan “titan” lalu tekan enter. Selanjutnya kita perbesar tampilannya dengan melakuan scroll ke atas pada tetikus atau tekan tombol slash (/).

stella-satelit3
Hint:
Apabila kita ingin mengamati bulan-bulan lain yang mengorbit pada Saturnus, kita bisa sedikit melakukan scroll ke bawah (memperjauh tampilan).

Bulan dari Uranus
Uranus memiliki sedikitnya 27 bulan. 5 diantaranya merupakan bulan terbesar mulai dari: Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda. Para ilmuwan tertarik untuk mengamati Miranda karena permukaannya yang sangat ridak rata dan terdapat cekungan serupa goresan. Diduga bulan ini pernah mengalami beberapa kali tabrakan besar.
Untuk mengamati Miranda, mula-mula tekan tombol F3 untuk mengeluarkan jendela pencarian. Kita ketikkan “miranda” lalu tekan enter. Selanjutnya kita perbesar tampilannya dengan melakuan scroll ke atas pada tetikus atau tekan tombol slash (/). Lakukan sedikit scroll ke bawah untuk mengamati bulan-bulan lain yang mengorbit pada Uranus.

stella-satelit4

Bulan dari Neptunus
Neptunus memiliki 13 bulan, yang terbesar adalah Triton. Triton memiliki orbit yang berlawanan arah dengan bulan-bulan Neptunus lainnya. Triton juga merupakan bulan yang tersusun atas batuan dan es dengan permukaan paling dingin di tatasurya (berkisar -235C)
Untuk mengamati Triton, mula-mula tekan tombol F3 untuk mengeluarkan jendela pencarian. Kita ketikkan “triton” lalu tekan enter. Selanjutnya kita perbesar tampilannya dengan melakuan scroll ke atas pada tetikus atau tekan tombol slash (/). Lakukan sedikit scroll ke bawah untuk mengamati bulan-bulan lain yang mengorbit pada Neptunus.

stella-satelit5

Bulan dari Pluto
Kendati pluto tidak lagi digolongkan sebagai planet utama, namun para ilmuwan telah berhasil mengamati 3 bulan yang mengorbit padanya. Ketiga bulan tersebut adalah Charon, Nix dan Hydra. Dari ketiganya, Charon adalah yang terbesar.
Untuk mengamati Charon, mula-mula tekan tombol F3 untuk mengeluarkan jendela pencarian. Kita ketikkan “charon” lalu tekan enter. Selanjutnya kita perbesar tampilannya dengan melakuan scroll ke atas pada tetikus atau tekan tombol slash (/). Lakukan sedikit scroll ke bawah untuk mengamati bulan-bulan lain yang mengorbit pada Pluto.

stella-satelit6

Satelit buatan
Kita sebagai orang Indonesia tentunya pernah bangga (sekaligus kecewa) ketika disebut nama satelit Palapa. Ya satelit Palapa merupakan salah satu benda buatan manusia yang diluncurkan ke ruang angkasa. Sejarah mencatat Sputnik 1 sebagai satelit buatan yang diluncurkan pertama kali ke luar angkasa. Ia merupakan satelit berbentuk bola dengan dameter 58 cm yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada 4 Oktober 1957. Kini ribuan satelit telah diluncurkan ke ruang angkasa untuk berbagai keperluan, mulai dari: pengamatan cuaca, pencitraan permukaan bumi, pemancar gelombang radio, peneropong bintang, hingga satelit yang bertugas untuk mata-mata dan kegiatan militer.
Satelit buatan terbuat dari bahan-bahan yang ringan, seperti aluminium, panel surya untuk catudaya, dan dilengkapi dengan berbagai rangkaian elektronik serta perangkat yang berhubungan dengan fungsi dari masing-masing satelit. Orbit satelit buatan menempati salah satu dari 4 tipe orbit utama, yaitu orbit polar/kutub (melintasi kutub), orbit geostasioner (berada pada jarak tetap diatas bumi), orbit lingkar/rendah (berada pada suatu jarak rendah di atmosfer bumi), dan orbit eksentrik (beredar pada jarak yang berubah-ubah).
Kita bisa mengamati satelit buatan dengan menggunakan Stellarium. Caranya sangat mudah yaitu kita tinggal mengklik ikon Satellite hints pada toolbar atau dengan menekan tombol Ctrl+Z, maka seketika di langit akan muncul tampilan satelit berserta nama dan jalur orbitnya masing-masing. Apabila kita kurang jelas dalam pengamatan satelit ini kita bisa menonaktifkan fitur ground (tekan tombol G) atau dengan berpindah lokasi pengamatan, misalnya ke belahan bumi atau kota yang lain, menggunakan jendela lokasi (tekan tombol F6).

stella-satelit7
Hint: berikut adalah keterangan beberapa satelit buatan yang teramati dengan Stellarium

  • HST (Hubble Space Telescope) merupakan teleskop ruang angkasa yang ditujukan untuk mengambil penampakan objek-objek ruang angkasa
  • ISS (International Space Station) merupakan semacam stasiun ruang angkasa dan  struktur terbesar yang dibangun di luar angkasa oleh manusia. ISS memiliki fungsi utama sebagai tempat riset berkenaan dengan hal-hal keruangangkasaan
  • ENVISAT satelit milik Europa Space Agency yang berfungsi untuk emngobservasi keadaan bumi, darat dan lautnya.
  • NOAA merupakan satelit-satelit ruang angkasa milik badan National Oceanic and Atmospheric Administration milik amerika. Satelit ini berfungsi mengamati cuaca ayng terjadi terutama di Amerika

Demikian panduan pengamatan satelit menggunakan Stellarium, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita 😀

<- Tulisan sebelumnya

@Daftar menu panduan

Tulisan berikutnya ->

The following two tabs change content below.
tinggi 165 cm, berat 50 kg, kulit kuning langsat, rambut lurus, lahir dan besar di semarang

Latest posts by mmustofa (see all)

mmustofa

tinggi 165 cm, berat 50 kg, kulit kuning langsat, rambut lurus, lahir dan besar di semarang

2 thoughts on “Pengamatan Satelit dengan Stellarium #5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *